Mahasiswa dan Entrepreunership

   Mahasiswa  dan  Entrepreunership
                       
                    By: Sigit Firdaus


     
 
           
                Di era industri 4.0 seperti sekarang ini, peran mahasiswa sangat penting bagi kepentingan dan kemajuan suatu bangsa. Banyak kalangan yang memberikan presepsi berbeda mengenai pengertian mahasiswa itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa mahasiswa itu agen perubahan, mahasiswa adalah kaum intelektual yang memiliki ilmu yang tinggi. Terlepas dari itu semua bagi saya mahasiswa itu adalah unit dari bagian masyarakat yang harus memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat dengan berbagai karyanya. Mahasiswa lahir dari masyarakat dan sudah sepatutnya mahasiswa berperan aktif di dalam membela kepentingan masyarakat itu sendiri.

             Sebelum kita membahas lebih jauh lagi keterkaitan antara Mahasiswa dan Entrepreneurship, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi keduanya.
Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas.
Sedangkan, Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. 

       Entrepreneurship Mahasiswa saat ini menjadi isu menarik diseluruh dunia karena kompetisi untuk lowongan kerja berpendidikan sarjana semakin meningkat.Minat merupakan prediktor terbaik perilaku individu khususnya ketika perilaku tersebut jarang, sulit diamati, dalam jeda waktu yang susah diprediksi. Penelitian ini mencoba menemukan karakteristik mahasiswa dengan minat entrepreneurship berdasarkan hasil kuesioner terhadap 200 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yang berhubungan dengan minat Entrepreneurship adalah angkatan (mahasiswa tahun pertama dan kedua), jenjang (D3), jurusan (manajemen), pendapatan (negatif), keberadaan keluarga yang menjadi entrepreneur, tempat tinggal (kos/jauh dari orang tua), dan aktivitas du Unit Kegiatan Mahasiswa. Pelatihan Entrepreneurship dan IPK ternyata tidak berhubungan dengan minat Entrepreneurship mahasiswa.

      Peluang mahasiswa dalam berwirausaha sangatlah besar dan potensial. Jangan jadikan alasan minim atau ketiadaan modal sebagai keengganan untuk berwirausaha. Permasalahan modal (finansial) pada dasarnya bisa dibatasi dengan berbagai cara seperti modal keluarga, modal kerjasama (patungan), pinjaman bank/lembaga keuangan, bantuan dari kampus ataupn pemerintah. Nah, sebenarya harus disingkirkan jauh-jauh ketika ingin berwirausaha adalah mental negatif seperti mudah menyerah, kurang berpengalaman, tidak bisa mengatur waktu, takut rugi, atau kurang pede. Karena yang dibutuhkan mahasiswa dalam berwirausaha adalah sikap pantang menyerah , disamping perencanaan, strategi yang matang dan evaluasi secara kontinyu. Mahasiswa tak seharusnya bergantung untuk menjadi (PNS). Hendaknya dibangun mental berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja. 
    
   Ada beberapa upaya yang perlu dilakukan pihak kampus dalam menumbuhkan kesadaran dan mendorong mahasiswa agar berwirausaha.

1. Memberikan mata kuliah tentang kewirausahaan.
2. Mengadakan kompetisi wirausaha.
3. Melibatkan mahasiswa dalam usaha-usaha yang dijalankan kampus.
4. Mengadakan program pengabdian masyarakat berbasis wirausaha.
5. Mengadakan kerjasama dengan perbankan/lembaga keuangan, pelaku UKM dan pengusaha untuk membina dan mengasah jiwa wirausa mahasiswa serta menggandengnya sebagai mitra usaha. 

      Selain itu, di era industri 4.0 seperti sekarang ini Mahasiswa Berwirausaha merupakan salah satu kegiatan yang tidak asing lagi terjadi dilingkungan kampus. Muda dan status mahasiswa bukanlah penghalang bagi beberapa mereka untuk menjalankan usaha ditengah kesibukkan aktivitas menuntut ilmu. Akan tetapi pada era tekhnologi seperti sekarang ini, berwirausaha tidaklah cukup untuk untuk mengembangkan usaha. Perlu adanya penggunaan tekhnologi sebagai sarana pendobrak usaha. 
Dr Arief Sugiono, S.sos, M.Si salah seorang pengajar dan penggiat ekonomi kreatif di Universitas Lampung mengatakan, saat ini berwirausaha saja tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan zaman yang semakin maju sehingga perlu adanya startup entrepreneur dimana seorang wirausawan bisa melaksanakan kegiatan wirausaha dengan menggunakan sentuhan tekhnologi dalam berbagai aspek agar usaha yang digeluti berjalan dengan baik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2017 jumlah pengangguran terbuka diindonesia mencapai 7,04 juta orang, naik 10 ribu orang yer on year (yoy). Jumlah TPT tersebut mencapai 5,5% angkatan kerja. Padahal, menurut indra, idealnya TPT sebuah negara hanya 3%. Sementara jika dirinci berdasarkan pendidikan, sebanyak 5,18% TPT adalah mereka yang berpendidikan sarjana. Angka tersebut terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada 2016 tercatat sebesar 4,98% dan 2015 sebanyak 4,87%.

   Sekarang pertanyaanya, kenapa harus berwirausaha?


 

       Seperti yang dilakukan oleh  wirausaha lulusan UGM, Hestyriani Anisa Widyaningsih (Sastra Jepang). Ia berhasil mengembangkan bisnis saat masih menjadi mahasiswa melalui program Inovative Academy UGM. Anak muda ini menekuni bidang usaha yaitu peternakan. Dari bisnis tersebut tidak hanya berhasil mendatangkan keuntungan usaha. Lebih dari itu juga memberikan manfaat dan dampak positif dalam memberdayakan masyarakat. Hestriyani Anisa Widyaningsih atau yang akrab disapa Anisa melalui bisnis investasi budidaya lele berhasil memberdayakan masyarakat. Bersama dengan rekan-rekannya membangun platform investasi budidaya lele bernama iwak.me sejak juli 2015 yang menghubungkan pemodal dengan para petani ikan. Melalui usaha ini selain bisa mendapatkan keuntungan juga memberdayakan masyarakat melalui budidaya ikan.

         Oleh karena-nya generasi muda, termasuk mahasiswa, memiliki potensi besar untuk terjun dan menjalankan wirausaha. Menjadi mahasiswa tidak hanya dicetak untuk bekerja di lembaga pemerintahan maupun perusahaan, tetapi juga bisa menjadi wirausaha. Peran kita sebagai mahasiswa yang juga calon wirausahawan muda adalah harus mengedukasi masyarakat yang belum melek tekhnologi. Karena hal ini sangat tidak mudah, membutuhkan proses tidak bisa berlangsung instan. Kita sebagai mahasiswa juga harus memiliki jiwa wirausaha. Jiwa wirausaha tersebut dapat dibangkitkan melalui pembelajaran ranah pendidikan. Semua itu dilakukan agar bisa mengubah pola pikir mereka agar setelah lulus nanti mereka sudah merencakan dan dapat terlaksana sesuai yang di rencanakan. sekian.....terimakasih.     



Comments